Pendirian Pusat Pertumbuhan Wilayah


Dalam rangka pendirian dan pengembangan sebuah pusat pertumbuhan wilayah secara baik dan terarah diperlukan beberapa langkah dan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Karena itu, pelaksanaan pendirian pusat pertumbuhan wilayah ini perlu dilakukan beberapa langkah secara berurutan mulai dari kegiatan pertama sampai dengan terakhir. Namun demikian, tentunya dimungkinkan pula terdapatnya beberapa variasi sesuai dengan jenis kegiatan dan industri yang direncanakan akan dikembangkan pada pusat pertumbuhan wilayah tersebut serta kondisi geografis wilayah bersangkutan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan lokasi pusat pertumbuhan wilayah dengan memperhatikan berbagai keuntungan lokasi yang dimiliki oleh daerah bersangkutan. Dalam hal ini perhatian pertama perlu diarahkan pada ketersediaan jaringan jalan yang dapat menjangkau seluruh wilayah cakupannya. Akan sangat menguntungkan bilamana pada lokasi tersebut terdapat pelabuhan sehingga angkutan barang akan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih rendah. Di samping itu, perlu pula diperhatikan ketersediaan prasarana dan sarana lainnya, terutama tenaga listrik dan jaringan telekomunikasi. Tersedianya prasarana dan sarana perhubungan ini sangat penting artinya dapat menggerakkan pembangunan pada wilayah terkait. Akan tetapi, penetapan lokasi pusat pertumbuhan wilayah ini tidak harus selalu berada pada ibukota daerah bersangkutan tapi dapat saja berbeda tergantung dari potensi ekonomi wilayah bersangkutan.

Selanjutnya, kelayakan ekonomis penetapan lokasi pusat pertumbuhan wilayah tersebut perlu pula dianalisis dengan menggunakan teori lokasi. Mengingat pusat pertumbuhan wilayah umumnya berisikan kegiatan-kegiatan industri pengolahan walaupun masih melibatkan sektor pertanian maka jenis teori yang sebaiknya dijadikan sebagai landasan analisis adalah teori lokasi industri yang didasarkan pada pendekatan ongkos minimum Weber (Least-Cost Weber). Dengan demikian, lokasi yang sebaiknya dipilih untuk pendirian sebuah pusat pertumbuhan wilayah adalah lokasi yang dapat memberikan jumlah biaya produksi dan biaya transportasi, baik untuk bahan baku dan bahan jadi yang minimum.

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah meneliti potensi ekonomi wilayah terkait berikut komoditas ungulan yang sudah dimiliki dan/atau potensial untuk dikembangkan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip teori lokasi, selanjutnya ditentukan pula kmoditas mana yang dapat diolah pada lokasi pusat pertumbuhan wilayah dan produk apa yang dapat dipasarkan ke seluruh wilayah tersebut. Disamping itu, analisis ini juga sangat penting artinya untuk sekaligus dapat mengetahui seberapa jauh pusat pertumbuhan wilayah tersebut nantinya akan dapat mendorong proses pembangunan daerah sekitarnya.

Langkah ketiga adalah meneliti keterkaitan hubungan input dan output dari masing-masing industri dan kegiatan yang potensial dikembangkan pada pusat pertumbuhan wilayah bersangkutan. Keterkaitan ini dapat dilihat melalui besarnya proporsi input yang diperoleh dan proporsi output yang digunakan oleh industri dan kegiatan ekonomi yang potensial dikembangkan pada pusat pertumbuhan wilayah tersebut. Melalui analisis ini akan dapat diketahui jenis dan jumlah kegiatan industri dan kegiatan ekonomi potensial lainnya yang mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lainnya. Analisis keterkaitan ini sangat penting artinya untuk mengetahui jenis industri dan kegiatan ekonomi lainnya yang diperkirakan akan mempunyai keuntungan aglomerasi yang cukup tinggi nantinya. Industri dan kegiatan ekonomi tersebut selanjutnya akan direncanakan sebagai penghuni pusat pertumbuhan wilayah tersebut dan diharapkan dapat berkembang dengan pesat dengan memanfaatkan keuntungan eksternal yang dapat diciptakannya.

Langkah keempat adalah menentukan jenis prasarana dan sarana yang perlu segera disediakan untuk pengembangan pusat pertumbuhan wilayah tersebut. Mengingat industri penghuni pusat pertumbuhan wilayah umumnya adalah industri pengolahan dan pemasaran, baik untuk produk pertanian dan industri maka jenis prasarana dan sarana yang diperlukan pada pusat ini juga haruslah terkait langsung dengan kegiatan tersebut. Dalam hal ini ketersediaan prasarana jalan, sarana angkutan tenaga listrik, pergudangan dan fasilitas telekomunikasi akan sangat penting sekali. Untuk dapat menjamin keteraturan lokasi industri dan kualitas lingkungan hidup, sebaliknya pada masing-masing pusat pertumbuhan wilayah didirikan sebuah kompleks industri yang tidak harus berskala besar.

Langkah kelima yang merupakan langkah terakhir adalah membentuk sebuah organisasi yang akan mengoordinasikan pengelolaan kompleks industri atau pusat pertumbuhan wilayah tersebut. Pembentukan organisasi pengelola ini sangat penting artinya agar pengembangan kompleks industri dan pusat pertumbuhan wilayah tersebut dapat dilakukan secara terarah dan terpadu sesuai dengan prinsip pusat pertumbuhan wilayah. Disamping itu, mengingat industri dan kegiatan ekonomi yang akan mengisi kompleks industri dan pusat pertumbuhan wilayah tersebut umumnya adalah dari pihak swasta maka organisasi pengelola tersebut harus pula dapat merencanakan sistem promosi yang tepat sesuai dengan yang diinginkan oleh para calon investor. Dalam hal ini fungsi pemerintah daerah adalah memberikan arah dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pusat pertumbuhan wilayah tersebut agar dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Tulisan ini terinspirasi dari :
Buku : Analisis Ekonomi Regional dan Penerapannya di Indonesia
Karya : Sjafrizal
Penerbit : Rajawali Press

0 comments