Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima tobat."
Riwayat 1 (QS An-Nashr [110]: 1-3)
Melalui surat An-Nashr, Allah swt memberi taujihat (arahan) kepada Rasul-Nya, dan tentu saja ini
juga berlaku buat kita semua, umatnya, tentang bagaimana cara yang
benar dalam menyikapi setiap kemenangan dan kesuksesan. Yaitu,
memperbanyak bertasbih dengan memuji Allah dan beristighfar, dengan
mengucapkan: 'Subhaanallah wa bihamdihi, astaghfirullaha wa atuubu ilaihi, (Mahasuci Allah dan dengan selalu memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya)'...
Dia Pemilik dan Penentu kemenangan dan kesuksesan. Allah-lah yang
mengatur kapan saat tepat kesuksesan dan kemenangan itu diberikan kepada
hamba-Nya. "Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat".
Lalu, mengapa mendapatkan kemenangan dan kemenangan malah diperintah dengan "wa's taghfirhu", beristighfar? Bukankah mengucap istighfar kerap dianjurkan setelah melakukan dosa atau maksiat?
Terdapat beberapa faktor yang dapat dianggap tepat jika seseorang menang atau
sukses itu banyak beristighfar, hal ini berdasarkan fakta-fakta bahwa :
- Bisa jadi dalam meraih kesuksesan dan kemenangan, manusia tidak sabar, sebagaimana disinggung Allah, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat," Riwayat 2 (QS Al-Baqarah [2]: 214). ( Di sinilah tepat jika diperintahkan untuk beristighfar. )
- Agar seseorang setelah meraih kemenangan dan kesuksesan tidak mabuk kemenangan sehingga terkadang merayakannya secara berlebihan, bahkan dengan maksiat kepada Allah yang telah memberinya kemenangan dan kesuksesan tersebut.
- Dalam meraih kemenangan dan kesuksesan, mungkin saja ada cara-cara yang tidak diridhai Allah.
- Barangkali ada kekurangan dalam memuji Allah dan mensyukuri beragam nikmatnya yang melimpah dan tidak terbilang, termasuk nikmat kemenangan dan kesuksesan.
- Agar meredam rasa ego dan sombong yang sering menyelimuti hati orang yang menang dan sukses.
- Juga untuk meredam rasa dendam terhadap musuh-musuhnya atau lawan tanding/politiknya—yang terkadang sulit bagi kebanyakan orang melupakannya.
Sikap inilah yang dipraktikkan Rasulullah saw sebagaimana Riwayat 1 dan 2 , bahwa setelah turun surat ini, beliau saw banyak membaca tasbih
dan istighfar. Semoga hal ini pula yang kita lakukan tiap kita meraih
kesuksesan dan kemenangan sehingga Allah memberikan keberkahan hidup
kita, keluarga, bangsa dan negara kita. Aamiin.
Sumber : http://ummi-online.com/jaga-kesuksesan-dengan-tasbih-dan-istighfar---.html ( diakses 3 Februari 2015 )
0 comments